KUCARI SUMBER HIDUP
Tuhan sumber hidup Desah angin malam ini menerpa ragaku Dan mengusik batinku Aku yang bersimpuh pasrah Dengan desakan seribu tanya di dalam rongga kepala. Dari tengah hiruk-pikuk kepanikan kota Dari tengah kepadatan jadwal dan tugas sekolah serta rumus matematika dan kerumitan fisika Engkau menggandengku, mengajakku mengembara Melintasi bukit, ngarai dan lembah. Di bawah pohon jambu Engkau menghiburku dengan nyanyian burung-burung Di semak-semak Engkau menggoreskan garis merah di lenganku Di kali Engkau menyejukkan tubuhku yang kepayahan Di lereng-lereng bukit Engkau memacu langkah dan nafasku. Tuhanku, oh ... Tuhanku. Kucari Engkau pada lembar daun-daun jambu Kudengar Engkau pada angin di pucuk pepohonan Dan kurasakan kelembutan-Mu pada air di sela bebatuan. Lewat awan-gemawan di puncak gunung Pati Lewat cicit serombongan pipit meliuk di sela bukit