KUCARI SUMBER HIDUP
Tuhan sumber hidup |
Desah angin malam ini menerpa
ragaku
Dan mengusik batinku
Aku yang bersimpuh pasrah
Dengan desakan seribu tanya di
dalam rongga kepala.
Dari
tengah hiruk-pikuk kepanikan kota
Dari
tengah kepadatan jadwal dan tugas sekolah
serta rumus matematika dan kerumitan fisika
Engkau
menggandengku, mengajakku mengembara
Melintasi
bukit, ngarai dan lembah.
Di bawah pohon jambu Engkau menghiburku
dengan nyanyian burung-burung
Di semak-semak Engkau
menggoreskan garis merah di lenganku
Di kali Engkau menyejukkan
tubuhku yang kepayahan
Di lereng-lereng bukit Engkau
memacu langkah dan nafasku.
Tuhanku,
oh ... Tuhanku.
Kucari
Engkau pada lembar daun-daun jambu
Kudengar
Engkau pada angin di pucuk pepohonan
Dan kurasakan kelembutan-Mu pada air di sela bebatuan.
Lewat awan-gemawan di puncak
gunung Pati
Lewat cicit serombongan pipit
meliuk di sela bukit
Lewat hembusan bayu pada hijauan
semak
Kurasakan Engkau menggandeng
hatiku
Tuhanku, oh... Tuhanku.
Engkau sumber hidupku, aku berpasrah pada-Mu
Biarlah aku lebur di dalam
kasih-Mu
Karena Engkaulah harapanku,
sumber adaku.
Bumi
Perkemahan Gunungpati – Ungaran
Oktober
1988
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus