PENDIDIKAN ALTERNATIF PADA MASA PANDEMI COVID-19

Peserta Camping Rohani "Penyegaran Hidup" sedang mengerjakan tugas secara mandiri.

 PENDIDIKAN ALTERNATIF PADA MASA PANDEMI COVID-19

Pandemi covid-19 sangat mencekam hidup semua negara di dunia. Segala upaya pencegahan penyebaran virus itu, sedikit memperbaiki keadaan, tetapi virus seakan bermigrasi ke jenis baru, sehingga manusia juga terus berinovasi menciptakan vaksin baru.

Segala kegiatan harus tetap berjalan di tengah situasi global yang masih terkendala ancaman viruscorona. Pendidikan konvensional secara tatap muka, sudah beralih menjadi pembelajaran jarak jauh (pjj) atau pembelajaran online. Walaupun pembelajaran sistem online menuai beragam reaksi berbeda, positif atau negatif, namun keadaan menuntut bahwa system online harus terjadi. Sebab tidak mungkin ada generasi yang tertinggal secara kognitif, afektif maupun kinetic.

Lebih jauh, HowardGardner seorang psikolog pendidikan asal Amerika berpendapat bahwa kecerdasan seseorang datang dalam bentuk delapan jenis keterampilan, yaitu keteraampilan: verbal, matematika, kinetik jasmani, musik, interpesonal, intrapersonal, spasial dan naturalis.

Keterampilan verbal, yaitu kemampuan mengunakan kata-kata dan  Bahasa. Keterampilan matematika, yaitu kemampuan melakukan pengoperasian metematika; tambah-kurang, kali-bagi, dan sebagainya.  Keterampilan kineetetik, yaitu kemampuan untuk memanipulasi fisik dan suatu objek dengan bantuan orang lain menjadi gerakan yang bermanfaat. Kecerdasaan musik, yaitu kepekaan terhadap melodi, irama dan nada. Kecerdasan interpesonal, yaitu kemampuan berinteraksi secara efektif dengan orang lain, Kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan untuk memahami diri sendiri dan juga orang lain secara efektif. Kecerdasan spasial, yaitu kemampuan yang berkaitan visual. Kecerdasan ini dapat ditemui pada orang yang berprofesi sebagai pelukis, arsitek, dan seniman pada umumnya. Dan kecerdasan naturalis, yaitu kemampuan untuk memahami sistem yang ada pada alam.


Homeschooling

Dengan sedemikian banyak kemampuan atau keterampilan dasar itu, sayang bila ada generasi yang akan mengalami suatu hambatan dalam hidup, akibat covid-19. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan intelegensi, skill dan rasa kasih sayang diantara mereka. Dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama masa pandemi virus corona, penyelenggaran Homeschooling sebagai alternatif pendidikan dimasa pandemi.

pendidikan melalui program tatap muka secara terbatas dengan menetapkan protokol kesehatan. Syukurlah Pemerintah memfasilitasi pembelajaran dalam jaringan(daring), menyediakan   media   teknologi   sehingga   pembelajaran    online dapat berlangsung. Aplikasi   Zoom,   Google   Meet, YouTube dan aplikasi lainnya  yang  dapat menunjang  pembelajaran itu. 

Di sisi lain muncul berbagai kekurangan, misalnya orangtua harus berperan menjadi pendidik yang berjalan tidak mulus. Biarpun nilai para peserta didik dalam pembelajaran virtual sangat baik, tetapi waktu berhadapan secara langsung, mereka bertingka bagaikan robot. Maka perlu ada pendidikan alternative agar peserta dapat berkembang secara proporsional.   

Homeschooling pendikan alternatif yang setengah berhasil

Homeschooling berarti sekolah rumah, dapat menjadi model pendidikan berbasis rumah, sehingga orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pengawas dan pemberi materi-materi untuk anak. Model itu dipandang cukup baik yang tentunya sesuai dengan kebutuhan, minat, serta bakat mereka, dan orang tua untuk menciptakan kondisi belajar yang benar-benar nyaman dan menyenangkan.

Biarpun homeschooling telah resmi menjadi pendidikan non-formal yang legal sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003, tetapi masih saja ada kendala serta keluhan dari sebagian orang tua. Seperti sulitnya mencari sekolah yang memenuhi kriteria ideal, perasaan tidak nyaman, dan kurangnya perhatian guru dalam mendidik siswa.

Rasa tidak nyaman yang timbul  akibat pengalaman tidak baik dari sekolah dapat menjadi salah satu faktor pemicu stres pada siswa. Pembelajaran online juga membatasi anak untuk mengembangkan kemampuannya secara menyeluruh karena mereka tidak dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah.

Permasalahan inilah yang kemudian bisa dijadikan alasan bagi orang tua untuk memilih pendidikan alternatif untuk anak yang pastinya bebas dari masalah-masalah di atas. Sehingga, homeschooling menjadi salah satu solusi yang tepat bagi orang tua dan anak agar tetap mendapatkan kualitas pembelajaran yang baik.

Masa pandemi covid-19 yang masih terus berlangsung muncul kekhawatiran akan kualitas manusia muda pasca pandemi, terutama pengungkapan  diri sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain.

Pendidikan atau pembinaan di luar sekolah seperti camping atau berkemah dalam jumlah terbatas dengan penerapan protokol kesehatan, diperlukan tenaga Pembina, para pengawas yang disiplin serta berempati terhadap keselamataan peserta.

Namun segala sesuatu yang serba disiplin di bawah tatapan mata para pengawas, tidak akan banyak membantu perkembangan peserta. Maka perlu ada sistem untuk dipatuhi bersama selama camping, yaitu SERIUS tetapi SANTAI dan SELAMAT.

Keselamatan menjadi kunci utama bagi para pembina, para pengawas dan para  peserta. Maka biar jauh dari orang tua semua harus disipllin dan wajib wajib melaksanakan 3M, yaitu menjaga jarak dengan  orang lain, rajin mencuci tangan, dan selalu memakai masker dalam setiap kegiatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERISTIWA DALAM HIDUP SAYA

Panggung Kebebasan

REKREASI TERPIMPIN