Dasa Dharma PRAMUKA

 Api Unggun Sudah Menyala

Acara Api Unggun

Apiunggun merupakan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari.  Pada mulanya api unggun di pakai sebagai tempat pertemuan di samping sebagai penghangat badan dan menjauhkan dari gangguan binatang buas.Pada kegiatan kepramukaan api unggun dilaksanakan dalam acara hiburan dengan suasana yang riang gembira.

Tujuan diselenggarakan api unggun adalah untuk mendidik serta melatih menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri peserta melalui acara pentas.

Nilai-nilai yang hendak dicapai melalui kegiatan api unggun, diantaranya:

·               Mempererat rasa persaudaraan.

·               Memupuk kerja sama atau gotong royong.

·               Menambah rasa keberanian dan kepercayaan  diri

·               Menciptakan suasana gembira.

·               Mengembangkan bakat  dan kreativitas peserta.

·               Memupuk kedisiplinan peserta.

 

Tata cara pelaksanaan api unggun sewajarnya di lapangan terbuka, misalnya di lapangan upacara atau lapangan senam yang sudah dibuat pengerasan, karena dilapangan hijau dapat merusak rumput. Sedangkan bila diadakan di dalam ruangan, kaleng diberi alas sehingga tidak merusak lantai bila terlalu panas.

Ada beberapa bentuk api unggun yang bisa dibuat sesuai kreasi Kakak Pembina dan peserta, yaitu:

Macam-macam bentuk Api Unggun

 

a.   Bentuk Piramid: kayu disusun berbentuk piramid makin tinggi makin kecil, dan berbentuk segi tiga atau segi empat.

b.    Bentuk Pagoda: ditengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut, ditengah-tengah di beri kayu yang mudah terbakar.

c.    Bentuk Pagoda Roboh: kayu diatur dengan ujung kayu bertemu ditengah-tengah di tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah terbakar. 

d.   Bentuk Kursi: bentuk unggun seperti kursi dan kayunya diletakan berjajar seperti kursi.

Cara membuat: dua pancang kayu dipancangkan sejajar condong (450-600) dua kayu lain diletakan rebah dekat pancang, selanjutnya kayu diletakkan  melintang di atasnya.

Suasana acara api unggun dibuat terarah, bebas, kreatif dan gembira. Setiap regu harus mempersiapkan acara lawak/lelucon, paduan suara, deklamasi/baca puisi, dramatisasi, menari dan sebagainya, untuk menghibur penonton atau peserta yang lain.

Pelaksanaan:

1.      Kayu api sudah ditata dan disiram dengan sedikit minyak tanah, atau bila di dalam ruangan sekam padi atau serbuk gergaji disi dalam kaleng kosong yang cukup besar dan sudah disiram sedikit minyak tanah.

2.      Semua peserta berdiri membentuk lingkaran, tetapi berurutan sesuai anggota regu, sedangkan Kakak Pembina dan pembaca Dasa Dharma berdiri di luar barisan.

3.      MC membuka dengan Salam Pramuka dan membaca urut-urutan acara.

Acara Api Unggun dalam rangka Camping Rohani “Penyegaran Hidup”.


 

1)      Seluruh peserta disiapkan oleh Pratama.

2)      Penyambutan Kakak Pembina oleh Pratama.

3)      Penghormatan kepada Kakak Pembina.

4)      Laporan Pratama kepada Kakak Pembina

5)      Tim pembawa obor memasuki lapangan upacara, sambil mengucapkan DasaDharma Pramuka.

6)      Penyalaan api unggun oleh Kakak Pembina.

* Pembawa obor kembali ke tempat.

8)  Menyanyikan lagu: Api unggun sudah menyala.

9) Amanat Pembina

10) Menyanyikan Hymne Pramuka

11) Pembacaan Doa.

12) Laporan penutup Pratama kepada Kakak Pembina.

13)  Penghormatan peserta upacara kepada Kakak Pembina.

14) Kakak Pembina meninggalkan lapangan upacara.

15) Pratama menyerahkan pimpinan kepada penanggungjawab hiburan.

4. Acara hiburan:

·            Setiap ketua regu menarik undian untuk memilih urutan penampilan regu.

·            Setiap regu menampilkan acara yang telah disiapkan, diselingi dengan acara spontan dari Kakak Pembina atau ‘penonton’ untuk menambah keramaian suasana.

·            Sementara berlangsung acara hiburan, tim pembina Rohani menyiapkan lokasi atau ruangan lain untuk Ibadat Syukur.

5.      Penutup:

·            Kakak Pembina mengajak peserta beristirahat untuk minum dan snack.

·            Setelah sekitar 15 menit, Pembimbing mengajak peserta ke lokasi/ruangan yang telah disiapkan untuk melaksanakan Ibadat Syukur.  

 

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERISTIWA DALAM HIDUP SAYA

Panggung Kebebasan

REKREASI TERPIMPIN