Semua Orang Terpanggil Diutus

 
Duta Kemanusiaan

Panggilan Allah mengandung konsekuensi perutusan. Abraham dipanggil oleh Yahwe dari tanah kelahirannya dan diutus ke tanah terjanji. Nabi Musa juga dipilih dan diselamatkan Allah dari kekejaman Firaun, pemimpin bangsa Mesir dan kemudian diutus untuk membebaskan bangsa Israel dari penindasan. Nabi Yesaya, Yeremia, Amos, dan nabi-nabi lain dipanggil oleh Allah untuk mewartakan pertobatan dan nubuat kepada bangsa Israel yang sering membelot dari Yahwe dengan menyembah berhala. Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis tampil menyerukan pertobatan, dan  kedua belas murid Yesus juga dipilih dan diutus mewartakan Injil – khabar gembira kepada semua orang.

Allah memilih dan memanggil orang bukan hanya untuk menyelamatkan orang itu sendiri, melainkan juga agar karya keselamatan-Nya diteruskan kepada sekalian makhluk. Dengan demikian, Kerajaan Allah yang membawa penghiburan, perdamaian, dan keadilan semakin dialami oleh banyak orang. Iman kepada Allah perlu berbuah di dalam perbuatan-perbuatan yang baik yang dilakukan kepada sesama manusia dan makhluk ciptaan yang lain.
Tuhan mengutus

Selama tiga hari camping, peserta mengalami perubahan batin dan niat-niat baik untuk nantinya mengadakan pembaruan di dalam hidup di keluarga, di sekolah serta di masyarakat. Ibadat Perutusan memberikan peneguhan bahwa niat untuk memperbaharui diri dengan perbuatan-perbuatan baik sesuai dengan kehendak Allah. Karena pada prinsipnya, iman kepada Allah tanpa perbuatan yang nyata adalah iman yang mati. (Yakobus 2:17).

Menyanyikan lagu, Marilah Saudara Melangkah Maju

Pengantar:

Adik-adik terkasih, ketika Yesus menampakkan diri penuh kemuliaan di atas gunung, para murid sangat bahagia sehingga mereka mau mendirikan kemah untuk memperpanjang keberadaan mereka di atas gunung itu. Saya yakin, banyak di antara kita mempunyai perasaan yang sama; ingin tinggal lebih lama di sini, jangan hanya tiga hari. Maunya satu minggu, satu bulan atau seterusnya mengalami suasana seperi ini di perkemahan. Apa tega membiarkan kelompok lain yang sedang menunggu kesempatan camping, ataukah harus membuat bumi perkemahan baru untuk mereka?

 Tetapi, ada juga yang sudah rindu sekali dengan orang tua, kakak, atau adik dan ingin segera menceritakan pengalaman camping rohani ini kepada mereka. Ada juga di antara kita yang hatinya berkobar-kobar, ingin segera melaksanakan niat baik yang sudah ditulis dan dipersembahkan kepada Tuhan.

Pengalaman camping ini tentu saja indah karena selama tiga hari kita hidup dalam suasana akrab penuh persahabatan. Namun, semua itu tidak ada artinya jika setelah camping ini kita kembali ke kehidupan semula dan tidak ada perubahan sama sekali. Lebih bahagia lagi kalau pengalaman selama camping ini tidak hanya diceritakan, tetapi terutama kita laksanakan. Ulurkanlah tangan persahabatan dan persaudaraan kepada teman yang selama ini bermusuhan. Jika selama ini kita suka membantah nasihat orang tua, dengarkan dan laksanakan itu dengan rajin tanpa mengeluh. Jika selama ini kita malas malas belajar, belajarlah dengan giat, tunjukkan kepada orang tua bahwa kalian sungguh menghargai jerih payah mereka yang menyekolahkanmu. Dan, masih banyak hal lain lagi. Segala pengetahuan baik, niat, sifat, kalau dikembangkan akan sangat berarti bagi hidupmu sendiri dan bagi orang lain yang mengalami kebaikanmu itu. Untuk itu, marilah dengan berani kita kembali ke tengah keluarga dan memulai hidup baru sebagai orang yang sudah diperbaharui oleh Tuhan sendiri.

Doa Pembukaan:

      Tuhan, pandanglah kami putra-putri-Mu yang bersimpuh di hadapan-Mu. Kami tak jemu-jemu memohon bimbingan-Mu, maka berilah kami kekuatan dan keberanian untuk kembali ke tengah keluarga dan masyarakat untuk menampakkan karya cinta-Mu. Hadirlah di sini, ya Allah. Buatlah hati kami semakin berkobar-kobar dan jadikanlah kami alat kasih-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Bacaan Kitab Suci (Yakobus 2:14-17)

Renungan:

Pesan rasul Yakobus dalam suratnya ini sangat jelas; “Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati”. Maksud rasul Yakobus adalah meskipun kita percaya kepada Tuhan, mengetahui ajaran-Nya dan segala perintah-perintah-Nya, tetapi jika kita tidak melaksanakan ajaran-Nya, maka sia-sia sajalah kepercayaan kita itu. Pengetahuan dan penghayatan harus diwujudkan dalam perbuatan agar mendapat buah atau wujud yang nyata bagi kehidupan.

Sepanjang camping, kita mendapat banyak masukkan tentang cara menjadi orang yang baik dan berguna bagi sesama; bagaimana Allah yang sedemikian mengasihi kita, memanggil kita untuk terlibat bersama-Nya menyelamatkan sesama. Dan kita telah membuat niat baik untuk melaksanakannya sekembali dari camping ini. Rasul Yakobus menegaskan bahwa niat baik itu bagus, tetapi belum berarti kalau tidak dilaksanakan. 

Karena kalau suatu niat baik tidak dilaksanakan, itu sama artinya dengan membohongi diri sendiri dan membohongi Tuhan, karena niat itu sudah dipersembahkan.

Tuhan memilih kita untuk menjadi alat cinta kasih-Nya. Untuk itu, setelah dipanggil dan diberi banyak bekal, sekarang kita diutus untuk semakin berani dan sanggup menjadi alat cinta kasih-Nya, mewartakan kebaikan Allah kepada sekalian makhluk. Kita ikut ambil bagian dalam rencana Allah, yaitu membawa kabar gembira dari Allah di mana pun kita berada. Jangan sampai, di sekolah kita menjadi anak teladan, tetapi di rumah kita menjadi anak bandel yang sering menyusahkan orang tua. Di rumah, di sekolah dan di mana pun, tunjukanlah kasihmu yang adalah kasih dari Tuhan..

Doa Permohonan:

P. Allah Bapa, kami anak-anak-Mu sudah tidak sabar lagi untuk menunjukkan sifat, sikap, dan perbuatan baik di tengah keluarga, sekolah dan di tengah masyarakat. Dengarkanlah luapan semangat kami.

Ps1: Tuhan berikanlah kami keberanian untuk berbuat baik kepada orang lain yang kami jumpai. Kami mohon…

Ps2: Tuhan yang Mahabaik, bantulah kami agar mampu berbuat baik melalui perkataan dan perbuatan   bagi kepada bapak, ibu dan saudara-saudara di rumah. Kami mohon …

Ps3: Tuhan berkatilah bapak ibu pembina yang telah membimbing kami selama camping ini. Kami mohon …

Ps4: Tuhan, Bapa kami bimbinglah kami dalam mengadakan acara hiking, semoga kami dijauhkan dari segala macam kesulitan. Kami mohon …

Doa Bapa Kami…

Doa Penutup

Tuhan Allah kami, syukur kami haturkan kehadirat-Mu karena kami yang lemah dan hina ini  diberi kepercayaan untuk ikut ambil bagian dalam karya-Mu yang agung dan mahadahsyat. Anugerahkanlah Roh Kudus-Mu agar selalu menyertai kami di mana pun sehingga apa yang akan kami wartakan dan laksanakan benar-benar sesuai dengan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juru selamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Berkat Penutup: 

P. Tuhan beserta kita                                                                           

 S. Sekarang dan selama-lamanya

P. Semoga segala niat baik dan usaha kita untuk melaksanakannya diberkati oleh Allah yang mahakuasa, dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.            

U. Amin

Lagu Penutup misalnya:  Tuhan Sumber Gembiraku.

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERISTIWA DALAM HIDUP SAYA

Panggung Kebebasan

REKREASI TERPIMPIN