ACARA PERKENALAN


SMP Keluarga Pati 1989
Banyak orang menganggap dirinya sudah mengenal banyak orang padahal mungkin cuma sekedar mengetahui nama-nama orang itu. Berkenalan dan mengenal orang bukan sekedar mengetahui nama dan alamat. Suatu perkenalan yang mendalam mengandung segi ungkapan personal yang membuat orang yang saling mengenal itu terlibat satu sama lain di dalam hidup.

Acara perkenalan dalam camping diberi bobot dengan mencari tahu hobi, cita-cita, pandangan hidup atau prinsip hidup, dan harapan mengikuti camping. Bagi orang dewasa, hal itu mungkin sangat sederhana, tetapi bagi kaum remaja hal itu penting karena membantu mereka mengambil sikap dan membentuk perilaku sesuai prinsip hidup dan cita-citanya ke masa depan.

Acara Perkenalan ini adalah sebuah permainan maka dilaksanakan dalam suasana santai dan ceria. Tidak tepat kalau pendamping atau pembina sampai membentak atau memarahi peserta karena melakukan kesalahan tertentu. Apa pun kenakalan mereka, acara perkenalan tetaplah sebuah permainan.

Untuk itu, suasana relaks, riang serta menyenangkan perlu diusahakan agar setiap peserta semakin tertarik dan mengikuti kegiatan-kegiatan dengan antusias. Permainan yang variatif dan menyanyi bersama akan sangat membantu menciptakan suasana ceria seperti yang diharapkan.

Kunci keberhasilan acara perkenalan bukan terletak pada peserta, melainkan pada kendali pembina. Pembinalah yang mengatur, kapan peserta serius dan kapan mereka santai.

Ada berbagai sarana yang dapat digunakan sebagai media perkenalan, misalnya potongan tulisan, slogan, pribahasa, teks lagu, tape dan kaset Di bawah ini, ditampilkan contoh perkenalan dengan menggunakan sarana potongan kertas. Contoh bertuliskan nama-nama buah dan contoh yang kedua menggunakan guntingan pepatah.

a. Contoh Perkenalan menggunakan nama buah:

1.   Peserta berbaris di lapangan dalam dua jajar: baris kiri adalah peserta puteri dan kanan putera atau sebaliknya.
2.   Kepada peserta dibagikan potongan kertas yang telah dipisahkan sehingga peserta kiri memegang potongan A dan peserta kanan memegang sambungannya. Misalnya RAMB-UTAN, peserta yang di kanan memegang RAMB dan yang di kiri memegang UTAN. Ketika membagi potongan tulisan,  dibalik sehingga peserta tidak tahu tulisan apa yang diambilnya.

Contoh:


3.   Setelah semua peserta mendapat potongan kertas, mereka dipersilakan mencocokkan potongan kertasnya dengan potongan yang dipegang peserta lain. Waktunya dibatasi, misalnya 2 menit.
4.   Peserta tidak boleh menukar potongan kertasnya dengan peserta yang lain.
5.   Peserta berbaris kembali, tetapi dengan pasangan yang memegang satu nama; RAMB bergandengan dengan UTAN dan DUR dengan IAN, dan lain-lain.
6.   Peserta diarak menuju ruang pertemuan diiringi lagu yang lucu atau juga lagu pengantin.
7.   Setelah semua berada dalam ruang pertemuan, setiap pasangan dipersilakan untuk saling memperkenalkan diri. Hal-hal yang ditanyakan dalam perkenalan adalah nama, hobi, prinsip hidup, cita-cita dan harapan mengikuti camping rohani. Waktunya dibatasi, misalnya 10 menit.
8.   Peserta duduk kembali dalam satu lingkaran besar, lalu setiap peserta diberi kesempatan memperkenalkan pasangan yang baru dikenalnya itu secara bergantian.
9.   Acara perkenalan ini diselingi dengan menyanyi bersama atau permainan-permainan. Diusahakan agar setiap peserta mendapat giliran dan jangan ada yang sengaja dilewatkan.
10. Setelah semua pasangan saling memperkenalkan, pembina memberikan peneguhan singkat agar peserta terbantu untuk memahami makna perkenalan yang baru dilaksanakan itu.

b. Contoh Perkenalan menggunakan pepatah:
  1. Peserta duduk per kelompok ( kelompok baru dibentuk dan bukan berdasarkan regu pramuka).
  2. Ketua kelompok maju mengambil undian berupa potongan kertas yang dikemas dalam sebuah map atau amplop.
  3. Setiap kelompok menyusun potongan-potongan kertas yang berisi pepatah sehingga menjadi satu pepatah  yang utuh lalu menuliskannya di papan tulis /whiteboard.
Misalnya:
a.    Kelompok 1: Semakin banyak saya belajar, semakin saya menyadari betapa banyak yang tidak saya ketahui.
b.    Kelompok 2: Perjalanan panjang diawali dengan langkah pertama.
c.    Kelompok 3: Gagasan-gagasan baru jarang menurun pada orang yang takut salah.

Contoh:

  1. Setiap peserta dipersilakan memperkenalkan diri dalam kelompok; nama, hobi, prinsip hidup, cita-cita dan arti dari pepatah menurutnya.
  2. Kelompok merangkum dan merumuskan makna pepatah berdasarkan jawaban setiap anggota.
  3. Acara perkenalan ini diselingi dengan menyanyi bersama atau permainan-permainan.
  4. Ketua kelompok atau salah satu anggota maju menjelaskan makna pepatah menurut kelompok.
  5. Setelah semua kelompok mendapat giliran, pembina memberikan peneguhan agar peserta terbantu untuk memahami makna perkenalan yang baru dilaksanakan.

Contoh Peneguhan:
Adik-adik, ada pepatah berbunyi, ’Tak kenal, maka tak sayang’. Pepatah itu ada benarnya karena dalam kenyataan hidup sehari-hari kita tidak mudah berelasi dengan orang yang belum atau tidak kita kenal. Kalau kita meminta bantuan atau pertolongan pun, biasanya kita meminta pada orang yang sudah kita kenal. Demikian juga orang lain yang meminta bantuan, pada umumnya mereka mencari orang-orang yang sudah mereka kenal dan mereka percaya. Si bayi yang kelaparan dan kehausan juga tidak merengek langsung kepada induk sapi, tetapi kepada ibunya – mamanya yang sudah dikenal dan dipercaya.
            Kita baru saja melaksanakan acara perkenalan. Tadinya, kita ragu-ragu atau hanya bermain-main saja, tetapi setelah acara ini kita semakin mengetahui cita-cita dan harapan teman kita. Sebelum perkenalan tadi, kita mungkin hanya sekedar mengetahui namanya, tetapi sekarang kita memperoleh informasi yang semakin lengkap tentang si A, si B, si C, atau si Murni, Siti dan Taufik serta cita-citanya.
            Setelah perkenalan barulah kita tahu; ’Oh..ternyata si-dia yang tampan itu bercita-cita menjadi bupati ’Ketoprak’ di desanya atau ’Si hitam manis yang gemuk itu cita-citanya tidak hitam melainkan putih karena ia mau menjadi biarawati’. ’Dan ternyata semua teman mempunyai cita-cita mulia – semua mau menjadi orang yang berguna. Menjadi pemulung juga sangat berguna biarpun hidup dari sampah. Dan macam-macam pengetahuan dan reaksi yang baru dan yang sangat pasti adalah si-dia yang baru.
Perkenalan ini adalah langkah awal yang baik dan merupakan ’pintu gerbang’ menuju perkenalan-perkenalan yang lebih jauh. Di sekolah mungkin baru mengetahui nama, di sini mengetahui hoby dan cita-cita, siapa tahu besok akan berkembang dengan perkenalan lain yang bisa mengundang kecemburuan ’mak lampir’. Dengan saling mengenal, kita pun terbuka untuk saling menolong, saling menghargai serta saling bekerja sama dalam hidup bersama, entah di sini, di sekolah dan  kelak di dalam masyarakat.
Melalui perkenalan ini, marilah kita bergandengan tangan sebagai tanda senasib dan seperjuangan yang sedang menyiapkan diri untuk melangkah lebih jauh memasuki padang belantara kehidupan. Mudah-mudahan acara camping yang sudah kita mulai ini kita laksanakan dalam suasana gembira dan penuh semangat serta memperoleh manfaat bagi perkembangan hidup kita.
Setelah camping dan retret harus ada perubahan baru dalam diri, misalnya semakin rajin belajar dan bekerja membantu orangtua, semakin ramah terhadap orang lain dan semakin aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah serta rajin melaksanakan tugas-tugas di rumah. Saya percaya setiap kelompok camping selalu kembali ke rumah dengan hal positif. Kelompok ini juga. Semoga!

Acara perkenalan ditutup dengan sebuah lagu yang mengobarkan semangat persahabatan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERISTIWA DALAM HIDUP SAYA

Panggung Kebebasan

REKREASI TERPIMPIN