ACARA PERKENALAN
Oleh: Rofinus Emi Lejap
SMP Keluarga Pati 1989 |
Acara perkenalan dalam camping
diberi bobot dengan mencari tahu hobi, cita-cita, pandangan hidup atau prinsip
hidup, dan harapan mengikuti camping. Bagi orang dewasa, hal itu mungkin
sangat sederhana, tetapi bagi kaum remaja hal itu penting karena membantu
mereka mengambil sikap dan membentuk perilaku sesuai prinsip hidup dan
cita-citanya ke masa depan.
Acara Perkenalan ini adalah
sebuah permainan maka dilaksanakan dalam suasana santai dan ceria. Tidak tepat
kalau pendamping atau pembina sampai membentak atau memarahi peserta karena melakukan
kesalahan tertentu. Apa pun kenakalan mereka, acara perkenalan tetaplah sebuah
permainan.
Untuk itu, suasana relaks,
riang serta menyenangkan perlu diusahakan agar setiap peserta semakin tertarik
dan mengikuti kegiatan-kegiatan dengan antusias. Permainan yang variatif dan
menyanyi bersama akan sangat membantu menciptakan suasana ceria seperti yang
diharapkan.
Kunci keberhasilan acara perkenalan
bukan terletak pada peserta, melainkan pada kendali pembina. Pembinalah yang
mengatur, kapan peserta serius dan kapan mereka santai.
Ada berbagai sarana yang
dapat digunakan sebagai media perkenalan, misalnya potongan tulisan, slogan,
pribahasa, teks lagu, tape dan kaset Di bawah ini, ditampilkan contoh
perkenalan dengan menggunakan sarana potongan kertas. Contoh bertuliskan
nama-nama buah dan contoh yang kedua menggunakan guntingan pepatah.
a. Contoh Perkenalan menggunakan nama buah:
1. Peserta
berbaris di lapangan dalam dua jajar: baris kiri adalah peserta puteri dan
kanan putera atau sebaliknya.
2. Kepada
peserta dibagikan potongan kertas yang telah dipisahkan sehingga peserta kiri
memegang potongan A dan
peserta kanan memegang sambungannya.
Misalnya RAMB-UTAN, peserta yang di kanan memegang RAMB
dan yang di kiri memegang UTAN. Ketika membagi potongan tulisan, dibalik sehingga peserta tidak tahu tulisan
apa yang diambilnya.
Contoh:
3. Setelah
semua peserta mendapat potongan kertas, mereka dipersilakan mencocokkan
potongan kertasnya dengan potongan yang dipegang peserta lain. Waktunya
dibatasi, misalnya 2 menit.
4. Peserta tidak boleh menukar potongan
kertasnya dengan peserta yang lain.
5. Peserta
berbaris kembali, tetapi dengan pasangan yang memegang satu nama; RAMB
bergandengan dengan UTAN dan DUR dengan IAN,
dan lain-lain.
6. Peserta
diarak menuju ruang pertemuan diiringi lagu yang lucu atau juga lagu pengantin.
7. Setelah
semua berada dalam ruang pertemuan, setiap pasangan dipersilakan untuk saling
memperkenalkan diri. Hal-hal yang ditanyakan dalam perkenalan adalah nama,
hobi, prinsip hidup, cita-cita dan harapan mengikuti camping rohani. Waktunya dibatasi, misalnya 10 menit.
8. Peserta
duduk kembali dalam satu lingkaran besar, lalu setiap peserta diberi kesempatan
memperkenalkan pasangan yang baru dikenalnya itu secara bergantian.
9. Acara
perkenalan ini diselingi dengan menyanyi bersama atau permainan-permainan.
Diusahakan agar setiap peserta mendapat giliran dan jangan ada yang sengaja
dilewatkan.
10. Setelah
semua pasangan saling memperkenalkan, pembina memberikan peneguhan singkat agar
peserta terbantu untuk memahami makna perkenalan yang baru dilaksanakan itu.
b. Contoh Perkenalan menggunakan pepatah:
- Peserta duduk per kelompok ( kelompok baru dibentuk dan bukan berdasarkan regu pramuka).
- Ketua kelompok maju mengambil undian berupa potongan kertas yang dikemas dalam sebuah map atau amplop.
- Setiap kelompok menyusun potongan-potongan kertas yang berisi pepatah sehingga menjadi satu pepatah yang utuh lalu menuliskannya di papan tulis /whiteboard.
Misalnya:
a. Kelompok 1: Semakin
banyak saya belajar, semakin saya menyadari betapa banyak yang tidak saya
ketahui.
b. Kelompok 2: Perjalanan
panjang diawali dengan langkah pertama.
c. Kelompok 3: Gagasan-gagasan
baru jarang menurun pada orang yang takut salah.
Contoh:
- Setiap peserta dipersilakan memperkenalkan diri dalam kelompok; nama, hobi, prinsip hidup, cita-cita dan arti dari pepatah menurutnya.
- Kelompok merangkum dan merumuskan makna pepatah berdasarkan jawaban setiap anggota.
- Acara perkenalan ini diselingi dengan menyanyi bersama atau permainan-permainan.
- Ketua kelompok atau salah satu anggota maju menjelaskan makna pepatah menurut kelompok.
- Setelah semua kelompok mendapat giliran, pembina memberikan peneguhan agar peserta terbantu untuk memahami makna perkenalan yang baru dilaksanakan.
Contoh Peneguhan:
Adik-adik, ada pepatah berbunyi, ’Tak kenal, maka
tak sayang’. Pepatah itu ada benarnya karena dalam kenyataan hidup sehari-hari
kita tidak mudah berelasi dengan orang yang belum atau tidak kita kenal. Kalau
kita meminta bantuan atau pertolongan pun, biasanya kita meminta pada orang
yang sudah kita kenal. Demikian juga orang lain yang meminta bantuan, pada
umumnya mereka mencari orang-orang yang sudah mereka kenal dan mereka percaya.
Si bayi yang kelaparan dan kehausan juga tidak merengek langsung kepada induk
sapi, tetapi kepada ibunya – mamanya yang sudah dikenal dan dipercaya.
Kita
baru saja melaksanakan acara perkenalan. Tadinya, kita ragu-ragu atau hanya
bermain-main saja, tetapi setelah acara ini kita semakin mengetahui cita-cita
dan harapan teman kita. Sebelum perkenalan tadi, kita mungkin hanya sekedar
mengetahui namanya, tetapi sekarang kita memperoleh informasi yang semakin
lengkap tentang si A, si B, si C, atau si Murni, Siti dan Taufik serta
cita-citanya.
Setelah
perkenalan barulah kita tahu; ’Oh..ternyata si-dia yang tampan itu bercita-cita
menjadi bupati ’Ketoprak’ di desanya atau ’Si hitam manis yang gemuk itu
cita-citanya tidak hitam melainkan putih karena ia mau menjadi biarawati’. ’Dan
ternyata semua teman mempunyai cita-cita mulia – semua mau menjadi orang yang
berguna. Menjadi pemulung juga sangat berguna biarpun hidup dari sampah. Dan
macam-macam pengetahuan dan reaksi yang baru dan yang sangat pasti adalah
si-dia yang baru.
Perkenalan ini adalah langkah awal yang baik dan
merupakan ’pintu gerbang’ menuju perkenalan-perkenalan yang lebih jauh. Di
sekolah mungkin baru mengetahui nama, di sini mengetahui hoby dan cita-cita,
siapa tahu besok akan berkembang dengan perkenalan lain yang bisa mengundang
kecemburuan ’mak lampir’. Dengan saling mengenal, kita pun terbuka untuk saling
menolong, saling menghargai serta saling bekerja sama dalam hidup bersama, entah
di sini, di sekolah dan kelak di dalam
masyarakat.
Melalui perkenalan ini, marilah kita bergandengan
tangan sebagai tanda senasib dan seperjuangan yang sedang menyiapkan diri untuk
melangkah lebih jauh memasuki padang belantara kehidupan. Mudah-mudahan acara
camping yang sudah kita mulai ini kita laksanakan dalam suasana gembira dan
penuh semangat serta memperoleh manfaat bagi perkembangan hidup kita.
Setelah camping dan retret harus ada perubahan
baru dalam diri, misalnya semakin rajin belajar dan bekerja membantu orangtua,
semakin ramah terhadap orang lain dan semakin aktif dalam berbagai kegiatan di
sekolah serta rajin melaksanakan tugas-tugas di rumah. Saya percaya setiap
kelompok camping selalu kembali ke rumah dengan hal positif. Kelompok ini juga.
Semoga!
Acara perkenalan ditutup dengan sebuah lagu yang mengobarkan
semangat persahabatan.
Komentar
Posting Komentar