WHO AM I - SIAPA SAYA?

 


Siapakah yang tidak mengenal dirinya sendiri? Semua orang normal pasti mengenal dirinya, kecuali mereka yang mempunyai keterbatasan psikis atau gangguan mental. Namun sesungguhnya, setiap orang tidak mampu mengenali semua aspek dirinya dengan baik. Ada sisi-sisi tertentu dari dirinya yang tidak ia kenal dan  juga tidak dikenal oleh orang lain.

Ada dua aspek dalam diri manusia, yaitu jasmani dan rohani atau lahir dan batin. Hal-hal jasmaniah dapat diketahui dengan mudah karena semua orang dapat melihatnya, sedangkan aspek rohaniah dapat diketahui melalui sikap hidup, perilaku, cara bicara, cara mengungkapkan perasaan, dan sebagainya. Itu pun tidak semuanya benar karena ada unsur kejujuran dan kepura-puraan yang senantiasa mempengaruhi hati dan sikap manusia. Meskipun demikian, tetap ada area ‘gelap gulita’ yang tidak diketahui atau dikenal, baik oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Itulah bagian misteri hidup manusia.

Pengenalan “Aku” meliputi keadaan tubuh atau fisik menyangkut kesehatan, kecantikan, ketampanan, warna kulit, jenis rambut, golongan darah, dan berat badan. Keadaan diri yang kedua, meliputi bakat-bakat, misalnya: bakat menari, menyanyi, melukis, musik, olahraga, gulat, elektronika, foto, ilmu, dan lan sebagainya. Aspek diri yang ketiga ialah sifat-sifat: berani atau pengecut, jujur, culas, kreatif, peka, terbuka, tertutup, gembira atau periang, optimis, pesimis, tekun, tabah, sabar, toleran, aktif, pendamai, bersemangat, percaya diri, dan lain-lain. Aspek sosial, misalnya mudah bergaul, mudah memahami teman, peka akan keadaan lingkungan, peka terhadap penderitaan orang lain, memiliki rasa cinta kepada masyarakat, dan lain-lain.

Menyanyi bersama.
 

Masa Muda

dari: Madah Syukur


Masa muda sungguh senang

Jiwa penuh dengan sukacita
Dengan api yang tak kunjung padam
Selalu membakar dalam kalbu
 
Masa mudaku masa yang terindah
Masa Tuhan memanggilku
Masa mudaku
Masa yang ku kenang
Ku tinggalkan semua dosaku
La la la la
 
Masa muda sungguh senang
Jiwa penuh dengan sukacita
Dengan api yang tak kunjung padam
Selalu membakar dalam kalbu
Masa mudaku masa yang terindah
 
Masa Tuhan memanggilku
Masa mudaku
Masa yang ku kenang
Ku tinggalkan semua dosaku
La la la la
 

  SIAPAKAH SAYA?

Setiap manusia memiliki tanda pengenal yang membuat dirinya dikenal dan diketahui oleh orang lain. Tanda-tanda pengenal itu berupa nama, agama, pendidikan, status sosial, pekerjaan dan lain-lain.

Nama diberikan oleh orangtua atau orang dewasa sewaktu baru dilahirkan atau semasih bayi. Dalam perkembangan selanjutnya kita mendapat tambahan nama misalnya karena dibaptis bagi peserta yang beragama Kristen atau Katolik, tambahan gelar pendidikan bagi para sarjana. Ada orang yang sengaja mengganti namanya karena tuntutan pekerjaan, misalnya yang sering terjadi dikalangan para artis. Nama entah pemberian orangtua atau diciptakan sendiri tetap penting bagi seorang manusia, karena ia dapat dikenal, disapa dan diajak berkomunikasi.

Warna kulit dan jenis rambut serta bentuk mata  sering menjadi tanda juga untuk mengenal asal-usul seseorang. Gadis berkulit putih dan bermata sipit orang bisa menebak, orang itu pastilah keturunan China. Pria berkulit hitam dan berambut keriting kemungkinan orang Irian, Ambon, Flores atau Timor. Tanda-tanda itu tidak pasti benar karena ada orang Jawa yang berambut keriting,  tetapi biasa diketahui umum adalah ciri khas dari suku tertenu. 

’Saya’ menjadi seperti sekarang ini, bukan atas kemauan sendiri, orang tua, ketua RT dan juga bukan oleh Presiden sekalipun. ’Saya’ berkulit putih dan bermata sipit atau warna kulit yang lain adalah anugerah Tuhan.  ’Saya’ ada karena rencana Tuhan, Sang Pencipta. Demikian juga engkau, kamu, dia dan mereka juga ada karena dikehendaki dan diciptakan oleh Tuhan.

Setiap orang boleh membanggakan asal-usulnya, kecantikan wajahnya, kebaikan sifatnya, kepintarannya di sekolah, kemerduan suaranya, ketrampilannya bermain orgen atau gitar, ketangkasannya dalam berolahraga, kepemimpinannya dalam berorganisasi, dan potensi yang lain, tidak untuk disombongkan dan tidak juga untuk menghina atau meremehkan orang lain. Seseorang menjadi seperti sekarang ini  bukan karena kemauannya sendiri.

Semua hal positif pada diri perlu disyukuri dengan rendah hati.  Anugerah Tuhan jangan direndahkan dengan kesombongan dan menganggap remeh orang lain. Kebaikan dan pengorbanan orang tua jangan disia-siakan dengan perbuatan negatif yang membuat nama mereka rusak di mata masyarakat. Kebaikanmu, kepintaranmu, kecantikanmu, kerajinanmu, kelincahanmu hendaknya menjadikanmu rendah hati dan bijaksana. Karena kamu tahu bersyukur kepada Tuhan, dan tahu berterima kasih kepada orang tua dan orang lain.

Tetapi juga ada banyak persoalan! Bila Tuhan mahabaik, mahaadil, mahamurah, mahabijaksana dan asal segala kebaikan mengapa ada penderitaan, ketidakadilan, dan kesengsaraan? Apakah Tuhan membeda-bedakan manusia, mementingkan nasib golongan tertentu dan membiarkan yang lain? Tuhan maha baik artinya tidak ada titik yang mengurangi kebaikan-Nya. Demikian juga dengan keadilan, kemurahan dan yang lain.

Merenungkan lagu: Who am I  (dari kaset Civita 1 atau diunduh dari internet).

Tugas Pribadi:

Peserta memeriksa dan membuat gambaran diri: aktif, percaya diri, tabah, pendamai, ramah, sabar, mudah mencintai, penuh wibawa, dewasa, matang, suka menolong, berani, praktis, adil, tanggungjawab, seimbang, tekun, terbuka, gembira, semangat, santai, taat, patuh, mudah kerjasama, serius, tajam, jujur, peka, kreatif, supel, disiplin, mudah percaya, tegas, humor, rendah hati, berdedikasi, toleran, pengampun.

Gambaran diri
๐Ÿ’๐Ÿ’‚๐Ÿ’ƒ๐Ÿ’…๐Ÿ’†๐Ÿ’‡๐Ÿ’‹๐Ÿ’‘๐Ÿ‘…๐Ÿ‘†๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘ˆ๐Ÿ‘‰๐Ÿ‘Š๐Ÿ‘‹๐Ÿ‘Œ๐Ÿ‘๐Ÿ‘Ž๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘ค๐Ÿ‘ฅ๐Ÿ‘ฆ๐Ÿ‘ง๐Ÿ‘จ๐Ÿ‘ฉ๐Ÿ‘ช๐Ÿ‘ฌ๐Ÿ‘ญ๐Ÿ‘ฎ๐Ÿ‘ฏ๐Ÿ‘ฐ๐Ÿ‘ฑ๐Ÿ‘ฒ๐Ÿ‘ณ๐Ÿ‘ด๐Ÿ‘ต๐Ÿ’€๐Ÿ‘ฒ๐Ÿ‘ณ๐Ÿ‘ด๐Ÿ‘ต๐Ÿ‘ถ๐Ÿ‘ท๐Ÿ‘ธ๐Ÿ‘น๐Ÿ’…๐Ÿ’†๐Ÿ’‡๐Ÿ’‡๐Ÿ’“๐Ÿ’”๐Ÿ’–๐Ÿ’—๐Ÿ’˜๐Ÿ’™๐Ÿ’š๐Ÿ’›๐Ÿ’œ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜„๐Ÿ˜…๐Ÿ˜†๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜ˆdan sebagainya.

   Peserta membuat sebuah karangan singkat atau puisi  tentang dirinya sendiri, “Siapa Saya”. Gambaran diri itu bisa dilambangkan dengan gambar kembang, pohon, serangga, binatang, burung, dan sebagainya. 

'

 

Contoh karangan tentang Siapa Saya:

SIAPA SAYA ?

Saya  adalah sebatang pohon yang  tumbuh liar di jalanan,karena tak pernah mendapat sentuhan dari ayah dan ibu. Saya tumbuh di dalam tanah dari kecil hingga aku besar. Saya tak pernah mendapat perhatian dari orang-orang yang saya cintai. Sebenarnya saya adalah orang yang senang berkawan, tetapi saya disisihkan oleh teman-teman. Saya berharap sekali mereka mau memberi perhatiannya walau hanya sedikit.

Bila saya mengingat akan diriku, rasanya saya  ingin menangis.Saya ingin mengungkapkan apa yang menjadi ganjalan hati, tetapi kepada siapa saya mengadu?Sedangkan orang tuaku dan saudaraku sibuk dengan dirinya sendiri.

Saya tumbuh menjadi anak yang agak nakal. Kadang saya marah kepada seisi rumah karena jengkel kepada mereka. Kadang saya sedih sekali melihat diri, tetapi saya mencoba bangkit sendiri.

(Rini – bukan nama sebenarnya)

***



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERISTIWA DALAM HIDUP SAYA

Panggung Kebebasan

REKREASI TERPIMPIN